Lebaran identik dengan kegembiraan…
Pagi itu, Senin di hari ke 7 setelah lebaran 1435 H di langit berhamburan balon udara tradisional yang diterbangkan oleh penduduk. Balon tradisional yang terbuat dari plastik dan kertas tersebut diisi dengan asap hasil pembakaran kayu, arang, atau minyak tanah (pokoknya diisi asap). Beberapa balon diberi pemberat dengan petasan/mercon yang diharapkan meledak di udara.
Balon yang jumlahnya ratusan, pagi itu mulai menutup angkasa. ORang-orang dibawah pada tepuk tangan, horeeee-horeeeeeeeeeeee, tertawa lebar sambil menengadahkan kepala melihat langit..
Sejurus kemudian suara riuh rendah tersebut berubah menjadi kekalutan ketika sebuah balon yang syarat dengan pembera mercon gagal melambung tinggi dan jatuh tepat di atas rumah tetangga. Gak cuma itu, mercon yang jadi pemberat juga meledak di atas genteng. JAdilah genteng yang terbuat dari tanah liat tersebut pecah berhamburan karena ledakan mercon. Sementara orang-orang di luar berteriak kalut, penghuni rumah juga berhamburan keluar…Kalau sudah begini ujung-ujungnya saling menyalahkan.
Kenapa balon diterbangkan,,kenapa diberi bandul mercon dlll
sementara tuan rumah hanya bisa ngenes melihat rumahnya berantakan…Di langit sampah-sampah plastik dan kertas berwujud balon udara yang jumlahnya ratusan tersebut setiap saat bisa jatuh keatap rumah penduduk…